Buku ini menggambarkan sosok seorang pahlawan sejati yang memiliki etika dan integritas dalam memimpin perang kemerdekaan di Bali. Hal ini dapat diketahui dari sebuah dokumen autentik yang sekarang dikenal dengan Surat Sakti. Surat Sakti adalah sebuah surat jawaban Pak Rai kepada pemimpin pasukan Belanda di Bali, Yakni Overste Termeulen. Sebelumnya, satu bulan setelah terbentuknya DPRI, ada surat dari Kapten JBT Konig (tentara Belanda) yang mengajak Pak Rai untuk berunding dan tidak meneruskan perjuangannya. Namun, surat itu segera dibalas dengan tegas, tetapi tidak ditujukan kepada Konig, melainkan kepada Termeulen (Komandan pasukan Belanda di Bali). Pak Rai menolak ajakan berunding karena dalam sejarah perang di Indonesia.