Atas nama hak-hak asasi manusia, negara-negara Barat sering menekan negara-negara Asia dan bahkan menyerang negara-negara Islam, juga dengan alasan perang melawan terorisme. Seberapa universalkah hak-hak asasi manusia yang telah dideklarasikan pada 10 Desember 1948 oleh PBB itu? Bukankah hak-hak asasi manusia berasal dari konteks individualisme masyarakat liberal Barat, dan hal itu tidak sesuai dengan kebudayaan-kebudayaan lain? Bagaimana respons dunia Islam dan para elit politis di Asia terhadapnya? Buku ini mengulas lima tema polemik termasyhur yang mempersoalkan kesahihan universal hak-hak itu, yaitu polemik antara hak-hak asasi universal dan republikanisme, antara hak-hak asasi versi Barat dan versi Islam, antara hak-hak individual dalam liberalisme dan hak-hak kolektif dalam multikulturalisme, antara hak-hak asasi manusia dan nilai-nilai Asia dan antara hak-hak asasi manusia dan kewajiban-kewajiban asasi manusia. Penulis menyingkap kepentingan-kepentingan politis di balik retorika keunggulan agama dan kebudayaan sendiri dan mengkritik instrumentalisasi hak-hak asasi manusia dalam politik internasional. Ia membela pendirian bahwa hak-hak asasi manusia dimaklumkan untuk melindungi manusia dari pengalaman-pengalaman negatif dalam modernitas, yakni akibat kesewenangan kekuasaan, ekspansi pasar kapitalis, tekanan kelompok ataupun dominasi teknologi. Tuntutan itu tidak boleh direlatifkan, meski dengan dalih-dalih kekhasan agama ataupun kebudayaan sekalipun. Sebuah buku yang wajib dibaca oleh dosen, peneliti, mahasiswa, aktivis, politikus atau pembaca umum yang meminati filsafat politik, etika politik, ilmu hukum, hak-hak asasi manusia, hubungan internasional, dan studi interkultural.
Dr. F. Budi Hardiman, lahir di Semarang, 31 Juli 1962. Pada tahun 1997 meraih gelar Magister Artrium dan pada 2001 gelar Doktor der Philosophie pada Hochschule fur Philosophie Munich, Jerman. Sekarang mengajar di STF. Driyarkara dan Universitas Pelita Harapan, dan aktif menulis untuk berbagai media cetak. Baru 7 buku filsafat yang ditulisnya dan 8 buku yang diterjemahkannya.