Soft Cover, April 2006 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Percayakah Anda, pada awal abad XX harga seorang manusia Indonesia tidak lebih mahal dari harga seekor sapi? Perdagangan manusia benar-benar terjadi (dan diiklankan!) pada masa itu. Berlomba-lomba para makelar memasang advertensi mencari dan menyalurkan tenaga kerja untuk mengurus pohon di sebuah perkebunan. Bukan sembarang pohon, tapi konon, pohon berdaun uang. Orang pun berbondong-bondong pergi ke tanah yang bernama Deli itu. Sampai di sana, bukan pohon uang yang ditemukan tetapi para tuan ...