Soft Cover, Oktober 2018 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Arawinda Kani, seorang Senior Public Relation yang lebih sibuk bekerja ketimbang mencari pendamping hidup, disarankan oleh Fala, sahabatnya, untuk ‘main’ Tinder. Awalnya Awi menolak, karena dia punya teori sotoy tentang Tinder: Tinder hanya untuk orang-orang tidak sibuk dan Tinder merupakan jalan pintas mengobati ke-desperate-an kaum single, yang lalu dianggap merupakan cara mudah mendapatkan jodoh.
Awi menyebutnya: Tinderology. Meskipun begitu, akhirnya Awi menuruti saran Fala. Dia ...