Soft Cover, Juni 2010 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Semula saya pikir isi buku ini hanya banyolan belaka, namun ternyata cukup banyak hikmah yang didapat setelah saya membacanya."
—Ibnu Ibrahim, Penulis Indahnya Taubat
Banyak orang yang menganggap kentut sebagai musibah, hingga banyak orang yang menahan kentutnya rapat-rapat layaknya emas 24 karat. Lebih konyolnya, ada yang menganggapnya sebagai anugerah, lalu ia kentut sembarangan, sehingga ia sering mendapatkan sumpah serapah, bahkan juga bogem mentah. Padahal yang namanya bogem, baik ...