Soft Cover, Februari 2013 | |||||
Stock tidak tersedia
|
DI balik nama besarnya, Soekarno tetap ma nusia biasa dengan kepribadiannya yang garang sekaligus lembut. Ia pembenci kapitalisme dan imperialisme, tetapi pencinta perempuan. Soekarno mungkin memang pantas disebut “penyambung lidah” rakyat karena retorikanya yang memukau rakyat dan memukau dirinya sendiri. Rakyat dan Soekarno seolah-olah satu. Dia adalah “api” di tengah lautan massa, dan massa “terbakar” bila di hadapan mereka ada sosok Soekarno.
Masa ...