Soft Cover, Maret 2010 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Pajajaran tak sepatutnya kehilangan kewaspadaan. Demak semakin mendesak. Bandar mereka yang selalu ramai oleh lalu-lalang kapal pedagang sudah lama menjadi incaran. Sementara para pejabat kerajaan lengah dalam gelimang harta dan kekuasaan. Kemakmuran dan kelonggaran yang diberikan Prabu Siliwangi rupanya justru membuat tumpul perasaan para pejabat kerajaan Pajajaran.
Pajajaran di ambang kehancuran, tapi Adegdaha, sang deugdeug tanjeur yang setia, tak mampu berbuat apa-apa. Dia sudah ...