Soft Cover, Oktober 2014 | |||||
Stock tidak tersedia
|
“Barangkali kau benar karena ulah lelaki, kebanyakan pasien di sini adalah perempuan,” kataku dengan murung.
“Kenyataannya memang demikian, urusan cinta, soal rumah tangga, kekejaman bapak pada anak perempuannya, dan seterusnya dan seterusnya,” lanjutmu enteng.
***
Buku ini berkisah tentang Tarmi, pasien rumah sakit jiwa yang tak pernah berhenti bicara, ngomong seperti tak mengenal capek, ngedumel tak karuan, lalu tertawa terbahak-bahak. Tentang Maya, yang suka ...