Bahasa
Indonesia
Penulis
Fadjroel Rachman
Kategori
Buku

Hasil: 1 - 4 dari 4
GRIDLIST
1.
Bulan Jingga Dalam Kepala oleh M. Fadjroel Rachman
Soft Cover, Oktober 2007
Stock tidak tersedia
Istana Merdeka diduduki seratusan ribu mahasiswa untuk menangkap seorang diktator, Presiden Jenderal Suprawiro. Sang presiden tertembak mati dan digantung terbalik seperti pemimpin fasis Italia, Benito Mussolini. Puteri bungsu presiden, Bulan Pratiwi (5 tahun) tertembak juga secara tidak sengaja oleh sang tokoh mahasiswa, Surianata, ketika melindungi kekasihnya, Bunga Langit. Kematian Bulan Pratiwi inilah pemicu "pertempuran dunia batin" Surianata hingga detik terakhirnya. Fiksi sejarah ...
2.
Dongeng Untuk Poppy oleh M. Fadjroel Rachman
Hard Cover, Mei 2007
Stock tidak tersedia
dingin menggigil telanjang di depan pintu hotel, ngilunya mengguncang pintu sekeras jati 1.000 angsa putih menghitung bangkai membiru yang mengapung liar di encer sup jamur tak ada teh pagi ini, tuan. TV muntah jutaan serapah, menendang nasib ke selokan sejarah anne, aku berteriak memanggilmu, tapi jejak sirna, tewas telanjang dilikat hitam kopi pagi Sajak Secangkir Kopi Pagi di jalan berjuta mata liar mengepung, ”sungguh pedih menjinjing tubuh & impian sendiri.” bergegas ...
3.
Sejarah Lari Tergesa oleh M. Fadjroel Rachman
Soft Cover, Agustus 2004
Stock tidak tersedia
Fadjroel Rachman menuliskan biografi negeri (manusia) yang kacau, kelam, sesak, menikam, dan menyayat-nyayat, yang menyeretnya ke dalam lubuk sajak yang bergegas, berlarian di antara kusut, riuh, letih, dan perih dunia (peradaban). Membaca Sejarah Lari Tergesa adalah melihat wajah sendiri yang menggigil dan perih dalam cermin telanjang. Menggerayangi tubuh sendiri yang gemetar di antara nafas yang tak lepas. Alangkah sakit berpayah-payah mengenali manusia dalam biografi yang berlarian itu. ...
4.
Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat oleh Fadjroel Rachman
Soft Cover
Stock tidak tersedia
Seolah-olah kaum demokrat dengan lembaga demokrasi dan kaum anti demokrat dengan lembaga anti demokrasi adalah sama saja, tidak ada bedanya soeharto, pengikut, dan lembaga politik yang menopang kediktatoran fasis orde baru dengan kaum demokrat yang menggulingkannya. ...