Soft Cover, April 2015 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Bah Kanta masih ingat apa yang dikatakan calon bupati berambut pitak kala itu, Sst, bukan buat dimakan, bisiknya pelan, mata culasnya melirik ke kiri dan kanan, takut ada yang mendengarkan. Buat syarat, Ki ehm buat anu, sesajen. Minta berkahnya begitu lho, Ki. Namanya juga ikhtiar, sebentar lagi Pilkada, Ki. Begitu katanya, sambil matanya bergerak-gerak tak mau diam. Barangkali begitulah gelagat manusia yang tak bisa dipercaya, batin Bah Kanta.
Bah Kanta tak pernah mengira bahwa senja bisa ...