Soft Cover, Juni 2009 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Kamal dan Sa’im, kembar beda kulit beda rambut, terpaksa menjalani hidup di kerasnya Jakarta. Mereka tinggal di pemukiman kumuh PESELENONGAN (pecenongan) Jakarta. Sejak bertemu dengan artis idolanya Tukul Arwana yang menyebutnya sebagai Slonong Boy, Kamal pun memproklamirkan diri sebagai ”Kamal si Slonong Boy.” Sa’im, sang kakak bekerja sebagai penjaga empang lele milik RT. Kamdul.
Ibu mereka tewas saat petaka dan kekonyolan terjadi waktu Kamtib DKI menggusur paksa kawasan itu. Bertiga ...