Buku ini ditulis oleh Yoli Hemdi memiliki tebal 612 halaman. Shahih al-Bukhari adalah kitab paling shahih setelah al-Qur`an, kemudian disusul Shahih Muslim. Karena itu, siapa pun yang ingin mengkaji Islam secara fundamental dan baik, bahkan secara akademis, hendaklah memprioritaskan mempelajari kedua kitab shahih ini setelah al-Qur`an.
Selain itu, kitab shahih ini memuat hadits-hadits Nabi yang paling pokok, baik dalam masalah akidah maupun syariat amaliah, dan karena itu harus menjadi fokus dalam semua skala kajian dan pengajaran.
\"Imam Al-Qasthalani dalam kitab Irsyad Al-Sari berkomentar, “Umat sepakat dalam hal menerima Al-Shahihain. Mereka hanya berbeda pendapat menyangkut mana yang paling sahih. Jumhur menegaskan bahwa Shahih Bukhari lebih sahih. Tidak seorang pun yang secara tegas menolak pendapat ini.”
Imam Syalabi dalam kitab Kasyf Al-Zhunun memberikan pandangan, “Buku-buku yang ditulis berkenaan dengan ilmu hadis terlalu banyak untuk dihitung. Tetapi, ulama salaf dan khalaf telah memutuskan bahwa buku yang paling sahih setelah Kitab Allah (Alquran) adalah Shahih Bukhari, dan kemudian Shahih Muslim.”
Imam Al-Nawawi dalam kitab Al-Taqrib memberikan kesaksian bahwa, “Karya pertama tentang hadis yang sahih adalah Shahih Bukhari, dan setelah itu baru Shahih Muslim. Keduanya merupakan yang paling sahih setelah Al Quran. Tetapi di antara keduanya Shahih Bukhari adalah yang paling sahih dan paling banyak manfaatnya.”