"Hidup Yang Biasa-Biasa" versus "Hidup Yang Indah" Perbedaan antara kedua gaya hidup ini adalah pada kata "melihat". Orang yang melihat hidup ini sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja, sesuatu yang rutin, sesuatu yang sudah semestinya terjadi tidak dapat menemukan keindahan dari hal-hal yang biasa. Sementara bagi orang yang memiliki mindset keindahan segala sesuatu itu indah.
Bahkan kita masih dapat mengeksplorasi keindahan dari sesuatu yang sangat biasa dan sudah sering kita lihat. Karena, keindahan itu sesungguhnya bukanlah terletak pada sesuatu itu sendiri tetapi pada cara kita melihat dunia. Kemampuan untuk melihat keindahan adalah salah satu anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada kita.
Dengan anugerah ini kita bisa menikmati hidup yang penuh dengan berbagai masalah sebagai sesuatu yang indah. Ini akan membuat kita senantiasa bersyukur dan tidak mudah stres. Segala sesuatu di dunia ini sesungguhnya selalu memancarkan keindahan. Bahkan sebuah pengalaman buruk pun sebenarnya mengandung unsur-unsur keindahan, sekecil apa pun itu.
Buku ini adalah kelanjutan dari buku Life is Beautiful (2004) yang saat ini telah menjadi national best seller dan dicetak 15 kali. Berbagai perusahaan dan organisasi bisnis telah menjadikan Life is Beautiful sebagai buku wajib karyawannya, termasuk di antaranya sebuah perusahaan Multi Level Marketing (MLM) yang terkemuka di Indonesia.
Life is Beautiful 2 (LIB 2) ini sesungguhnya ingin melanjutkan pesan yang telah saya sampaikan dalam buku Life is Beautiful (LIB) mengenai menjadikan keindahan sebagai sebuah Gaya Hidup (Life Style). Ada 40 kasus yang dibahas dalam buku ini yang secara umum dibagi ke dalam empat bagian besar yaitu: Lika-Liku Kantor (Bab 1), Lika-Liku Asmara (Bab 2), Lika-Liku Rumah Tangga (Bab 3) dan Lika-Liku Motivasi (Bab 4).