Tepat di hari pernikahannya, Banner Coleman baru tahu sang calon suami mengkhianatinya. Namun, alih-alih meratapi kegagalan pernikahannya, Banner justru melakukan sesuatu yang berpotensi menimbulkan skandal. Ketika Banner mendekatinya, Jake Langston tahu wanita muda itu hanya mencari penghiburan. Namun, saat menghadapi Banner yang cantik dan bukan lagi gadis ingusan, pertahanan Jake pun runtuh. Karena sadar peristiwa yang tidak seharusnya terjadi itu dapat menghancurkan persahabatan keluarga mereka, Jake dan Banner menyimpan hal tersebut rapat-rapat. Hanya saja, keduanya tak berdaya menghentikan ketertarikan yang tumbuh di antara mereka. Akan tetapi, bukan hanya mereka yang menyimpan rahasia. Dan rahasia yang lama terpendam itu akan terbongkar, dipicu oleh hasrat untuk balas dendam…
Prolog:
Lelaki itu melompat berdiri, dengan kikuk mencabut pistol, mengokang, lalu membidik. Pahanya yang pendek gemuk tersangkut pinggiran meja, menyebabkan meja bergetar, dan mengguncang gelas-gelas penuh minuman keras di atasnya. Isi salah satu gelas itu tumpah. Sebatang cerutu terguling dari asbak dan ujungnya menyundut taplak meja dari kain hijau, membuatnya berlubang. Jake Langston menghela napas letih. Tujuannya datang ke sini untuk bersenang-senang main poker, minum satu-dua gelas wiski yang membakar kerongkongan, mungkin juga bercinta sekali-dua kali di salah satu kamar di atas—sekadar mengisi waktu sebelum keretanya berangkat. Namun kenyataannya, ia malah terlibat perselisihan gara-gara kartu dengan penggarap tanah bernama Kermit entah siapalah, yang mudah mudahan saja lebih berbakat memegang bajak daripada pistol.
Ia lahir tanggal 12 Juni 1948 di Waco, Texas. Sejak kecil ia sudah hobi membaca karena dorongan orangtuanya. Ia baru dua tahun di kuliah di Texas Christian University saat menikah dengan Michael Brown tahun 1968. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Oklahoma State University dan University of Texas di Arlington. Tahun 1979, Sandra Brown dipecat dari pekerjaannya di perusahaan pembuat acara televisi dan ia memutuskan untuk mencoba menulis. Tahun 1981 novel pertamanya, Love Beyond Reason, pun terbit. Memasuki tahun 1990-an, karier Sandra Brown semakin cemerlang. Sandra Brown memiliki 3 buku dalam daftar New York Times bestseller tahun 1992, bahkan namanya disejajarkan dengan Stephen King, Tom Clancy, J.K.Rowling, dan Danielle Steel.